Wednesday, August 10, 2016

Pedoman Penanganan Daging Qurban





Bagaimana menyimpan daging qurban yang benar
Apa kabar sahabat sahabat semua? berikut ini saya sajikan beberapa hal tentang Pedoman Penanganan Daging Qurban. Sesaat setelah menerima daging qurban sebagian orang langsung memasak atau disimpan di dalam freezer (pendingin). Sobat yang mendapatkan jatah berlebih biasanya menyimpan daging qurban tersebut. Penyimpanan yang kurang tepat akan menyebabkan daging menjadi menurun kualitasnya baik secara fisik atau adanya pertumbuhan mikroba yang merugikan. Ada pertanyaan apakah sebaiknya daging kurban dicuci atau tidak sebelum dimasak?

Berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan sebagai langkah Penanganan Daging Qurban.

1.Apakah daging qurban harus dicuci atau tidak
Daging qurban sebetulnya bersih  dari mikroba atau hanya mengandung sedikit mikroba. Perlakuan pada waktu pemotongan seperti penyembelihan, pengulitan, pemisahan jerohan, pengirisan daging dan pengemasan bisa menyebabkan adanya cemaran bakteri ke permukaan daging.
Pencucian daging memang terbukti secara ilmiah mengurangi jumlah mikroba dalam daging. Namun pencucian yang dilakukan dengan air mengandung mikroba (misalnya air sungai) justru akan menyebabkan bertambahnya jumlah mikroba. Pencucian yang dilakukan pada daging kemudian dibiarkan pada udara terbuka, dan tidak langsung dimasak juga terbukti bisa menyebabkan pertambahan jumlah mikroba, karena air yang bercampur dengan daging adalah media yang sangat baik bagi mikroba untuk berkembang biak.
Jadi sebaiknya dicuci atau tidak? Boleh dicuci tapi harus segera dimasak atau disimpan dalam lemari beku suhu di bawah 0 C (beberapa mikroba mungkin tidak mati oleh suhu dingin tapi terhambat untuk berkembang biak). Seandainya tidak dicuci, pastikan bahwa proses pemotongan dan penanganan daging dilakukan dengan bersih.
Hal penting lainnya adalah penggunaan plastik yang memang layak untuk makanan agar daging tidak tercemar plastik yang bukan untuk makanan. Pemisahan jeroan dan daging juga penting agar mikroba yang banyak terdapat pada jeroan tidak tercemar ke dalam daging

2.Bagaimana cara menyimpan daging di Kulkas/freezer?
a. Pastikan daging tidak dicampur antara daging sapi dengan daging kambing, selain menghindari bau prengus juga meminimalkan jumlah cemaran mikroba.
b. daging yang memar atau kotor sebaiknya diiris dan tidak dicampur dengan daging yang bagus.
c. Jangan mencampur daging, tulang dan jerohan putih (usus, babat) karena jerohan mengandung lebih banyak mikroba.
d. Pengemasan daging harus dipisah dengan hati dan ginjal karena biasanya hati akan cenderung basah dan mengeluarkan darah yang membuat daging menjadi basah dan cepat busuk, sedangkan ginjal sebagai tempat penyaringan air kencing kadang sedikit berbau pesing.
e. Daging disimpan pada box (tempat) sesuai jatah masak, misalnya mempunyai daging 2 kg dengan jumlah keluarga 4 orang, dengan porsi sekali masak 250 gram, maka daging sebaiknya dibagi menjadi 8 bagian (per 250gram) dan disimpan dalam 8 tempat khusus yang dipisah, misalnya plastic, atau tupper ware. Penyimpanan per porsi masak memudahkan dalam melakukan thawing (mencairkan daging beku), karena hanya mengeluarkan daging sesuai porsi masak. Daging yang keluar masuk kulkas untuk dithawing (dicairkan) dan dibekukan  berulang-berulang akan kehilangan komponen-komponen  penting dalam daging yang larut berkali-kali bersama air yang keluar. akibatnya kandungan nutrisi daging akan jauh berkurang,
f. Menyimpan daging dalam bentuk pipih akan lebih mudah untuk di Thawing daripada bentuk bulatan.
g. Tandai dengan kode dan tanggal penyimpanan, hal ini dilakukan untuk menghindari tercampur dengan daging baru atau mengingatkan tanggal simpan. system FIFO (first in first out) bisa diterapkan. Dimana daging yang masuk diawal harus dikeluarkan di awal.

3. Bagaimana cara thawing (mencairkan) daging beku dan keras dari lemari beku?
Cara Thawing berpengaruh pada kualitas daging yang dimasak. Daging yang dimasak masih dalam keadaan dingin dan keras menyebabkan proses matang yang tidak sempurna, bagian luar daging mungkin sudah matang tapi bisa saja bagian masih mentah. Dalam kondisi tersebut bisa saja daging bagian dalam masih mengandung mikroba yang bisa menyebabkan sakit.
Daging yang dicairkna dalam air atau dalam ruangan terbuka beresiko tercemar dan terjadi perkembangbiakan mikroba. Thawing dengan merendam dalam air juga menyebabkan larutnya kandungan zat2 penting dalam daging. Sebelumnya, pastikan apa yang akan anda masak dan tentukan daging dari jenis apa, bagian mana dan jumlah berapa yang akan dimasak. Thawing yang aman adalah menyimpannya dalam chiller lemari es (kalau saya mau masak daging di pagi hari, malam hari sebelum tidur biasanya daging dari freezer mulai saya taruh di chiller, kalau mau masak sore, ya pagi sebelumnya mulai saya taruh di chiller) atau dengan microwave.
Demikian sobat semua. Semoga Pedoman Penanganan Daging Qurban ini bermanfaat dan selamat mencoba.

sumber : Drh. Supriyanto MVPH (Dokter hewan Kota Yogyakarta)



No comments: