Dari sekian banyak jenis sapi potong, kali ini kita akan membahas sapi yang cukup terkenal dari kalangan sapi potong yang ada, yaitu sapi Brahman. Sesuai dengan namanya yang berbau hindu, sapi ini memang berasal dari Negeri India. Sapi Brahman adalah keturunan dari sapi Zebu atau Boss Indiscus, konon katanya sapi Brahman dulu tidak sebesar yang ada sekarang tapi berkat percobaan dan perkembangan dari para peternak maka di dapatkanlah sapi Brahman yang berkualitas dan berbobot besar seperti sekarang.
Pada tahun 1849 sapi ini masuk ke Amerika dan berkembang pesat di
sana, barulah kemudian di kembangkan untuk di seleksi dan setelah
berhasil sapi ini di ekspor ke berbagai negara seperti ke Australia pada
tahun 1933. Di sana sapi brahman di persilangkan dengan sapi Simental, Hereford, Limousin dan
Shortthorn, sehingga terkenal Brahman Cross. Sedangkan sapi Brahman
baru masuk ke Indonesia sekitar tahun 1974 – 1985an, melalui program
bantuan Asian Development Bank (ADB) dan menjadi jenis sapi yang cocok
di kembangkan di Indonesia yang beriklim tropis.
Karakteristik
Ciri khas dari sapi Brahman adalah memiliki tanduk, punuk yang besar
dan berkulit longgar bergelambir lebar dibawah lehernya sampai perut
dengan banyak lipatan – lipatan. Telinganya panjang menggantung dan
berujung runcing. Sapi ini adalah tipe sapi potong terbaik untuk di kembangkan karena memiliki persentase karkas yang mencapai 45 – 55 %.
Keistimewaan lain dari sapi Brahman ini adalah tidak terlalu selektif
terhadap pakan yang di berikan, baik jenis pakan hijauan maupun pakan
tambahan apapun akan di makannya, termasuk pakan yang jelek sekalipun.
Sapi Brahman juga dikenal lebih kebal terhadap serangan serangga, mulai
dari gigitan caplak dan nyamuk. Tahan terhadap penyakit, parasit bahkan
kurangnya pakan.
Di india sendiri, sapi Brahman terkenal mampu beradaptasi dengan
berbagai lingkungan. Daya tahan terhadap panasnya lebih baik dari sapi
eropa lainnya. Ini di karenakan sapi brahman memiliki lebih banyak
kelenjar keringat serta kulitnya yang berminyak, sapi ini mampu bertahan
dari suhu panas tanpa gangguan selera makan maupun gangguan pada
produksi susunya.
Sapi Brahman punya warna yang bervariasi dari abu – abu, putih,
merah, coklat sampai hitam. Tetapi kebanyakan berwarna abu – abu muda
dan abu – abu tua. Sapi jantan biasanya berwarna lebih tua dari sapi
betinanya dan memiliki warna gelap didaerah sekitar leher, bahu dan paha
bawah. Sapi Brahman memiliki ukuran tubuh yang cukup besar dengan bobot
jantan dewasanya sekitar 800 – 1100 kg, sedangkan betina dewasanya
berbobot sekitar 500 – 700 kg. Berat pedetnya (anakan) sekitar 30 – 35
kg dan dapat bertumbuh cepat, dengan pertambahan hariannya sekitar 0,83 –
1,5 kg.
Sapi Brahman punya sifat yang pemalu namun cerdas, serta dapat beradaptasi dengan lingkungannya yang bervariasi. Sapi ini suka menerima perlakuan yang halus dan dapat menjadi liar jika menerima perlakuan kasar.
Pemeliharaan sapi Brahman
Cara pemeliharaanya terbilang sama dengan sapi lain bahkan lebih
mudah mengingat sapi Brahman bukan jenis yang sulit untuk di pelihara.
beberapa hal yang perlu kalian ketahui saat memelihara sapi brahman
Kandang
Kandang sapi brahman bisa terbuat dari kandang permanen maupun dari
bahan yang murah tetapi kuat seperti kayu maupun bambu. Bisa di buat
terbuka maupun tertutup atau setengah terbuka, di sesuaikan saja
bergantung daerahnya. Karena sapi Brahman tergolong sapi potong
berukuran besar sediakan kandang berukuran 2 x 1,5 m untuk per ekor
sapinya. Lantai kandang bisa di semen atau tanah yang di padatkan, yang
terpenting jangan menimbulkan kebecekan karena kondisi lantai yang tidak
rata.
Bersihkan kandang sapi secara
rutin, jangan sampai tertumpuk kotoran dan sisa pakan berceceran di
mana – mana. Kondisi ini memudahkan perkembang biakan peyakit yang tidak
perlu, jadi bersihkan kandang dan bisa juga semprot kandang menggunakan
desinfektan setelah masa panen, sebelum di taruh sapi baru atau
bibitan.
Makanan
Seperti yang kita ketahui sapi jenis Brahman memang tidak terlalu
selektif dalam soal pakan, jadi kita bisa berikan hijauan berupa
rumputan maupun daun – daunan yang ada di sekitar kita. Tidak perlu
membeli sehingga dapat menekan biaya produksinya. Seperti rumput gajah,
rumput tebon yang berasal dari pohon tebu yang masih muda, jerami kering
maupun jerami basah.
Tapi ada beberapa yang menyarankan untuk membuat pakan konsentrat
untuk mempercepat penggemukan sapi, bisa gunakan konsentrat yang sudah
jadi yang memang di khususkan untuk sapi. Atau agar lebih hemat bisa
kita buat sendiri, bahannya menggunakan dedak padi, ampas tahu, ampas
ketela dan garam. Cara pembuatannya: siapkan ember yang berisi 8 gayung
air, tambahkan 3 sendok makan garam dapur, lalu tambahkan 1 gayung
bekatul atau dedak padi. Kemudian campurkan ampas tahu dan ampas
ketelanya lalu aduk sampai merata.
Taruh ember di dekat sapi dan biarkan sapi meminumnya, namun jika
sapi tidak mau minum maka kita perlu memberikannya denagn cara
mencombornya. Comboran sapi bisa kita buat dari batang bambu yang sudah
di potong, lalu masukan comboran ke mulut sapi dan kita isi dengan
racikan yang tadi sudah di buat.
Kesehatan
Berikan vaksinasi untuk penyakit berbahaya, menular dan sukar di
sembuhkan seperti anthrax. Juga beri obat cacing setidaknya 1 tahun
sekali, untuk mencegahnya cacingan. Selain jaga kebersihan kandang, jaga
juga kebersihan sapi dengan memandikannya secara rutin paling tidak 3
hari sekali menggunakan sikat dan sabun.
Memelihara sapi perlu ketelatenan dan perhatian agar saat ada sapi
yang memperlihatkan gejala yang kurang sehat, kita bisa langsung tanggap
dan memisahkannya ke kandang karantina agar tidak menular pada sapi
yang lainnya.
Saat di kandang sapi kita suka melihat ada lalat dan nyamuk yang suka
menempel pada tubuh sapi, memang sapi Brahman tahan gigitan nyamuk tapi
agar sapi merasa nyaman kita bisa lakukan pencegahan agar situasi ini
tidak berkepanjangan. Dengan cara membuat diang, diang adalah campuran
dari daun dan sekam padi yang kita bakar dan nantinya akan menghasilkan
kepulan asap yang di gunakan untuk mengusir lalat dan nyamuk tersebut.
Harga pasaran
Sebagai sapi potong andalan di Indonesia dengan bobot yang besar tentunya harganyapun cukup besar juga, walaupun begitu tidak semahal sapi limousin kok. Sama seperti harga sapi pada umumnya, sapi Brahman pun di hargai bervariasi bergantung umur, bobot serta jenis kelaminnya.
Sapi Brahman bakalan di hargai berkisar 7 juta per ekornya, sedangkan
untuk sapi Brahman yang bobotnya sekitar 325 – 400 kg di hargai sekitar
10,5 – 12,5 juta dan untuk sapi yang beratnya sekitar 450 kg di hargai
sekitar 13,5 juta. Sedangkan untuk sapi Brahman dewasa yang bobotnya 500
kg atau lebih di hargai sekitar 19 – 21 juta.
Tapi, kisaran harga di atas berbeda – beda bergantung daerahnya dan
harga tersebut sewaktu waktu bisa berubah apalagi menjelang hari raya
seperti ini. Namun dengan adanya kisaran harga tersebut bisa di
jadikan referensi atau patokan harga buat kamu yang mau membeli ataupun
menjual sapi Brahman.
sumber :dogok.com
sumber :dogok.com
No comments:
Post a Comment