Friday, September 23, 2016

SAPI BRAHMAN


Dari sekian banyak jenis sapi potong, kali ini kita akan membahas sapi yang cukup terkenal dari kalangan sapi potong yang ada, yaitu sapi Brahman. Sesuai dengan namanya yang berbau hindu, sapi ini memang berasal dari Negeri India. Sapi Brahman adalah keturunan dari sapi Zebu atau Boss Indiscus, konon katanya sapi Brahman dulu tidak sebesar yang ada sekarang tapi berkat percobaan dan perkembangan dari para peternak maka di dapatkanlah sapi Brahman yang berkualitas dan berbobot besar seperti sekarang.


Pada tahun 1849 sapi ini masuk ke Amerika dan berkembang pesat di sana, barulah kemudian di kembangkan untuk di seleksi dan setelah berhasil sapi ini di ekspor ke berbagai negara seperti ke Australia pada tahun 1933. Di sana sapi brahman di persilangkan dengan sapi Simental, Hereford, Limousin dan Shortthorn, sehingga terkenal Brahman Cross.  Sedangkan sapi Brahman baru masuk ke Indonesia sekitar tahun 1974 – 1985an, melalui program bantuan Asian Development Bank (ADB) dan menjadi jenis sapi yang cocok di kembangkan di Indonesia yang beriklim tropis.

Karakteristik

Ciri khas dari sapi Brahman adalah memiliki tanduk, punuk yang besar dan berkulit longgar bergelambir lebar dibawah lehernya sampai perut dengan banyak lipatan – lipatan. Telinganya panjang menggantung dan berujung runcing. Sapi ini adalah tipe sapi potong terbaik untuk di kembangkan karena memiliki persentase karkas yang mencapai 45 – 55 %.
Keistimewaan lain dari sapi Brahman ini adalah tidak terlalu selektif terhadap pakan yang di berikan, baik jenis pakan hijauan maupun pakan tambahan apapun akan di makannya, termasuk pakan yang jelek sekalipun. Sapi Brahman juga dikenal lebih kebal terhadap serangan serangga, mulai dari gigitan caplak dan nyamuk. Tahan terhadap penyakit, parasit bahkan kurangnya pakan.
Di india sendiri, sapi Brahman terkenal mampu beradaptasi dengan berbagai lingkungan. Daya tahan terhadap panasnya lebih baik dari sapi eropa lainnya. Ini di karenakan sapi brahman memiliki lebih banyak kelenjar keringat serta kulitnya yang berminyak, sapi ini mampu bertahan dari suhu panas tanpa gangguan selera makan maupun gangguan pada produksi susunya.
Sapi Brahman punya warna yang bervariasi dari abu – abu, putih, merah, coklat sampai hitam. Tetapi kebanyakan berwarna abu – abu muda dan abu – abu tua. Sapi jantan biasanya berwarna lebih tua dari sapi betinanya dan memiliki warna gelap didaerah sekitar leher, bahu dan paha bawah. Sapi Brahman memiliki ukuran tubuh yang cukup besar dengan bobot jantan dewasanya sekitar 800 – 1100 kg, sedangkan betina dewasanya berbobot sekitar 500 – 700 kg. Berat pedetnya (anakan) sekitar 30 – 35 kg dan dapat bertumbuh cepat, dengan pertambahan hariannya sekitar 0,83 – 1,5 kg.
Sapi Brahman punya sifat yang pemalu namun cerdas, serta dapat beradaptasi dengan lingkungannya yang bervariasi. Sapi ini suka menerima perlakuan yang halus dan dapat menjadi liar jika menerima perlakuan kasar.

Pemeliharaan sapi Brahman

Cara pemeliharaanya terbilang sama dengan sapi lain bahkan lebih mudah mengingat sapi Brahman bukan jenis yang sulit untuk di pelihara. beberapa hal yang perlu kalian ketahui saat memelihara sapi brahman

Kandang

Kandang sapi brahman bisa terbuat dari kandang permanen maupun dari bahan yang murah tetapi kuat seperti kayu maupun bambu. Bisa di buat terbuka maupun tertutup atau setengah terbuka, di sesuaikan saja bergantung daerahnya. Karena sapi Brahman tergolong sapi potong berukuran besar sediakan kandang berukuran 2 x 1,5 m untuk per ekor sapinya. Lantai kandang bisa di semen atau tanah yang di padatkan, yang terpenting jangan menimbulkan kebecekan karena kondisi lantai yang tidak rata.
Bersihkan kandang sapi secara rutin, jangan sampai tertumpuk kotoran dan sisa pakan berceceran di mana – mana. Kondisi ini memudahkan perkembang biakan peyakit yang tidak perlu, jadi bersihkan kandang dan bisa juga semprot kandang menggunakan desinfektan setelah masa panen, sebelum di taruh sapi baru atau bibitan.

Makanan

Seperti yang kita ketahui sapi jenis Brahman memang tidak terlalu selektif dalam soal pakan, jadi kita bisa berikan hijauan berupa rumputan maupun daun – daunan yang ada di sekitar kita. Tidak perlu membeli sehingga dapat menekan biaya produksinya. Seperti rumput gajah, rumput tebon yang berasal dari pohon tebu yang masih muda, jerami kering maupun jerami basah.
Tapi ada beberapa yang menyarankan untuk membuat pakan konsentrat untuk mempercepat penggemukan sapi, bisa gunakan konsentrat yang sudah jadi yang memang di khususkan untuk sapi. Atau agar lebih hemat bisa kita buat sendiri, bahannya menggunakan dedak padi, ampas tahu, ampas ketela dan garam. Cara pembuatannya: siapkan ember yang berisi 8 gayung air, tambahkan 3 sendok makan garam dapur, lalu tambahkan 1 gayung bekatul atau dedak padi. Kemudian campurkan ampas tahu dan ampas ketelanya lalu aduk sampai merata.
Taruh ember di dekat sapi dan biarkan sapi meminumnya, namun jika sapi tidak mau minum maka kita perlu memberikannya denagn cara mencombornya. Comboran sapi bisa kita buat dari batang bambu yang sudah di potong, lalu masukan comboran ke mulut sapi dan kita isi dengan racikan yang tadi sudah di buat.

Kesehatan

Berikan vaksinasi untuk penyakit berbahaya, menular dan sukar di sembuhkan seperti anthrax. Juga beri obat cacing setidaknya 1 tahun sekali, untuk mencegahnya cacingan. Selain jaga kebersihan kandang, jaga juga kebersihan sapi dengan memandikannya secara rutin paling tidak 3 hari sekali menggunakan sikat dan sabun.
Memelihara sapi perlu ketelatenan dan perhatian agar saat ada sapi yang memperlihatkan gejala yang kurang sehat, kita bisa langsung tanggap dan memisahkannya ke kandang karantina agar tidak menular pada sapi yang lainnya.
Saat di kandang sapi kita suka melihat ada lalat dan nyamuk yang suka menempel pada tubuh sapi, memang sapi Brahman tahan gigitan nyamuk tapi agar sapi merasa nyaman kita bisa lakukan pencegahan agar situasi ini tidak berkepanjangan. Dengan cara membuat diang, diang adalah campuran dari daun dan sekam padi yang kita bakar dan nantinya akan menghasilkan kepulan asap yang di gunakan untuk mengusir lalat dan nyamuk tersebut.

Harga pasaran

Sebagai sapi potong andalan di Indonesia dengan bobot yang besar tentunya harganyapun cukup besar juga, walaupun begitu tidak semahal sapi limousin kok. Sama seperti harga sapi pada umumnya, sapi Brahman pun di hargai bervariasi bergantung umur, bobot serta jenis kelaminnya.
Sapi Brahman bakalan di hargai berkisar 7 juta per ekornya, sedangkan untuk sapi Brahman yang bobotnya sekitar 325 – 400 kg di hargai sekitar 10,5 – 12,5 juta dan untuk sapi yang beratnya sekitar 450 kg di hargai sekitar 13,5 juta. Sedangkan untuk sapi Brahman dewasa yang bobotnya 500 kg atau lebih di hargai sekitar 19 – 21 juta.
Tapi, kisaran harga di atas berbeda – beda bergantung daerahnya dan harga tersebut sewaktu waktu bisa berubah apalagi menjelang hari raya seperti ini. Namun dengan adanya kisaran harga tersebut bisa di jadikan referensi atau patokan harga buat kamu yang mau membeli ataupun menjual sapi Brahman.

sumber :dogok.com

No comments: