Jerami padi sangat memungkinkan dimanfaatkan sebagai
pakan sapi untuk menggantikan sebagian rumput. Namun jerami padi bergizi
rendah, hanya mengandung protein 2 - 3% saja serta sedikit vitamin dan
mineral, kandungan lemak dan pati serta serat kasar yang relative tinggi
karena lignin dan silikanya tinggi. Selain itu jerami padi sulit
dicerna karena kandungan serat kasarnya (selulosa dan lignin) yang
sangat tinggi. Tidak heran bila banyak peternak yang belum memanfaatkan
jerami padinya untuk pakan ternak secara maksimum. Padahal jerami padi
bisa dimanfaatkan sebagai pakan utama sapi pengganti hijauan jika diolah
dengan ilmu dan teknologi mikro bakteri menjadi di JERAMI FERMENTASI.
Untuk meningkatkan kecernaan jerami padi dan jumlah konsumsinya, maka
jerami padi perlu diberi perlakuan secara biologis dengan menggunakan
probiotik. Probiotik merupakan produk bioteknologi yang mengandung poli
mikro organisme : lignolitik, proteolitik, amilolitik, sellulolitik,
lipolitik dan nitrogen non simbiotik yang dapat memfermentasi jerami
sehingga dapat meningkatkan kualitas dan nilai kecernaannya.
MANFAAT JERAMI FERMENTASI
1. Mempunyai kandungan protein lebih tinggi dari jerami biasa (sekitar 7 - 9%);
2. Lebih mudah dicerna oleh hewan/ternak ruminansia;
3. Nilai gizi pakan meningkat;
4. Beraroma harum, tidak berbau busuk;
5. Lebih higienis;
6. Bahan mudah didapat dan murah;
7. Cadangan pakan tahan lama, praktis dan murah.
BAHAN DAN UKURAN UNTUK FERMENTASI
1. Jerami padi kering, kadar air -/+ 10%, bisa dalam bentuk jerami utuh
mau pun jerami yang di-chopper menjadi bentuk serabut, sebanyak 800 kg;
2. 3 liter Win_Prob In Vitro;
3. 20 kg molase/tetes tebu sebagai sumber energy awal buat mikrobia pada awal inkubasi;
4. 177 liter air biasa, tanpa klorinasi.
Catatan :
Jika jeraminya basah, kadar air 20 – 25%, maka menambah airnya sedikit
saja atau diperkirakan nantinya jerami mengandung air berkisar 28 - 32%.
BAGAIMANA MENGOLAHNYA
> Cari tempat yang berlantai tanah lebih tinggi minimum 50 cm dari
sekitarnya, ditaburi kapur dan harus yang teduh (tidak terkena panas dan
hujan);
> Tumpuk jerami padi setebal 20 cm padatkan dengan
cara diinjak-injak atau dipadatkan pakai alat stemper (pemadat tanah
uruk);
> Menyiapkan formula probiotik sebgai bioactivator.
Campur Win_Prob In Vivo dengan molase 2% dan air (sesuai ukuran yang
disediakan di awal);
> Siramkan ke seluruh permukaan jerami
agar merata (jika jerami sudah basah, tidak perlu disiram dengan air,
cukup dipercik-percikan dengan formula probiotika);
> Tumpuk lagi dengan jerami setinggi 20 cm, disiram larutan probiotika sambil dipadatkan, bisa sampai 5 lapis atau lebih;
> Ulangi lagi sesuai langkah (3) hingga jerami habis. Kemudian
ditutup total dengan plastik atau terpal dan biarkan terfermentasi
selama 30 hari;
> Pada hari ke-7 periksa aroma (bau) yang
timbul pada tumpukan jerami. Jika aroma jerami sudah berubah beraroma
harum seperti tape dan serat-serat jerami sudah lunak (periksa dengan
cara pegang dan remas-remas), serta tumpukan dalam jerami sudah
mengeluarkan jamur berwarna putih dan kuning, maka proses pembuatan
fermentasi sudah selesai
CARA PENYAJIAN
Berikan jerami
fermentasi secukupnya, 1 ekor sapi dewasa, bobot badannya >400 kg,
cukup 10 kg/hari. Tapi mesti angin-anginkan terlebih dahulu minimum 5
menit, baru berikan kepada sapi. Sebaiknya pemberian dibagi dua atau
tiga kali dalam sehari, yakni pagi, setelah diberi konsentrat, siang
hari, dan malam hari.
PENYIMPANAN
Jerami fermentasi dapat disimpan sampai satu tahun.
Caranya: setelah fermentasi jadi, bongkar dan angin-anginkan sampai
kering, kemudian diikat kembali atau bila perlu dipres agar dapat lebih
padat dan mudah diatur. Maka buatlah jerami fermentasi
sebanyak-banyaknya untuk disimpan dan digunakan pada musim kemarau
(cadangan pakan).
PAKAN TAMBAHAN
Sapi atau hewan ruminansia
lain tetap memerlukan pakan tambahan untuk mencukupi kebutuhan sesuai
dengan tujuan pemeliharaan. Peternak harus menyediakan konsentrat bahan
kering minimum 2,5% dari bobot badan. Konsentrat dapat berupa konsentrat
jadi atau meramu sendiri seperti ampas tahu, bekatul, bungkil kedelai,
dan lain-lain. Jangan lupa agar sapi lebih lahap makannya, pencernaannya
semakin optimum, daya tahan lebih tinggi terhadap serangan penyakit dan
cuaca ekstrim, serta berpenampilan lebih baik, kulit berminyak, bulu
lembut, mata cerah berseri. Jangan lupa sediakan air minum sebanyak 40 –
60 liter setiap ekor, setiap hari agar metabolisme ternak ruminansia
semakin lancar.
No comments:
Post a Comment