Sunday, September 25, 2016

POTENSI PAKAN DARI JERAMI FERMENTASI

 Jerami padi sangat memungkinkan dimanfaatkan sebagai pakan sapi untuk menggantikan sebagian rumput. Namun jerami padi bergizi rendah, hanya mengandung protein 2 - 3% saja serta sedikit vitamin dan mineral, kandungan lemak dan pati serta serat kasar yang relative tinggi karena lignin dan silikanya tinggi. Selain itu jerami padi sulit dicerna karena kandungan serat kasarnya (selulosa dan lignin) yang sangat tinggi. Tidak heran bila banyak peternak yang belum memanfaatkan jerami padinya untuk pakan ternak secara maksimum. Padahal jerami padi bisa dimanfaatkan sebagai pakan utama sapi pengganti hijauan jika diolah dengan ilmu dan teknologi mikro bakteri menjadi di JERAMI FERMENTASI.

Untuk meningkatkan kecernaan jerami padi dan jumlah konsumsinya, maka jerami padi perlu diberi perlakuan secara biologis dengan menggunakan probiotik. Probiotik merupakan produk bioteknologi yang mengandung poli mikro organisme : lignolitik, proteolitik, amilolitik, sellulolitik, lipolitik dan nitrogen non simbiotik yang dapat memfermentasi jerami sehingga dapat meningkatkan kualitas dan nilai kecernaannya.

MANFAAT JERAMI FERMENTASI
1. Mempunyai kandungan protein lebih tinggi dari jerami biasa (sekitar 7 - 9%);
2. Lebih mudah dicerna oleh hewan/ternak ruminansia;
3. Nilai gizi pakan meningkat;
4. Beraroma harum, tidak berbau busuk;
5. Lebih higienis;
6. Bahan mudah didapat dan murah;
7. Cadangan pakan tahan lama, praktis dan murah.

BAHAN DAN UKURAN UNTUK FERMENTASI
1. Jerami padi kering, kadar air -/+ 10%, bisa dalam bentuk jerami utuh mau pun jerami yang di-chopper menjadi bentuk serabut, sebanyak 800 kg;
2. 3 liter Win_Prob In Vitro;
3. 20 kg molase/tetes tebu sebagai sumber energy awal buat mikrobia pada awal inkubasi;
4. 177 liter air biasa, tanpa klorinasi.

Catatan :
Jika jeraminya basah, kadar air 20 – 25%, maka menambah airnya sedikit saja atau diperkirakan nantinya jerami mengandung air berkisar 28 - 32%.


BAGAIMANA MENGOLAHNYA
> Cari tempat yang berlantai tanah lebih tinggi minimum 50 cm dari sekitarnya, ditaburi kapur dan harus yang teduh (tidak terkena panas dan hujan);
> Tumpuk jerami padi setebal 20 cm padatkan dengan cara diinjak-injak atau dipadatkan pakai alat stemper (pemadat tanah uruk);
> Menyiapkan formula probiotik sebgai bioactivator. Campur Win_Prob In Vivo dengan molase 2% dan air (sesuai ukuran yang disediakan di awal);
> Siramkan ke seluruh permukaan jerami agar merata (jika jerami sudah basah, tidak perlu disiram dengan air, cukup dipercik-percikan dengan formula probiotika);
> Tumpuk lagi dengan jerami setinggi 20 cm, disiram larutan probiotika sambil dipadatkan, bisa sampai 5 lapis atau lebih;
> Ulangi lagi sesuai langkah (3) hingga jerami habis. Kemudian ditutup total dengan plastik atau terpal dan biarkan terfermentasi selama 30 hari;
> Pada hari ke-7 periksa aroma (bau) yang timbul pada tumpukan jerami. Jika aroma jerami sudah berubah beraroma harum seperti tape dan serat-serat jerami sudah lunak (periksa dengan cara pegang dan remas-remas), serta tumpukan dalam jerami sudah mengeluarkan jamur berwarna putih dan kuning, maka proses pembuatan fermentasi sudah selesai

CARA PENYAJIAN
Berikan jerami fermentasi secukupnya, 1 ekor sapi dewasa, bobot badannya >400 kg, cukup 10 kg/hari. Tapi mesti angin-anginkan terlebih dahulu minimum 5 menit, baru berikan kepada sapi. Sebaiknya pemberian dibagi dua atau tiga kali dalam sehari, yakni pagi, setelah diberi konsentrat, siang hari, dan malam hari.

PENYIMPANAN
Jerami fermentasi dapat disimpan sampai satu tahun.
Caranya: setelah fermentasi jadi, bongkar dan angin-anginkan sampai kering, kemudian diikat kembali atau bila perlu dipres agar dapat lebih padat dan mudah diatur. Maka buatlah jerami fermentasi sebanyak-banyaknya untuk disimpan dan digunakan pada musim kemarau (cadangan pakan).

PAKAN TAMBAHAN
Sapi atau hewan ruminansia lain tetap memerlukan pakan tambahan untuk mencukupi kebutuhan sesuai dengan tujuan pemeliharaan. Peternak harus menyediakan konsentrat bahan kering minimum 2,5% dari bobot badan. Konsentrat dapat berupa konsentrat jadi atau meramu sendiri seperti ampas tahu, bekatul, bungkil kedelai, dan lain-lain. Jangan lupa agar sapi lebih lahap makannya, pencernaannya semakin optimum, daya tahan lebih tinggi terhadap serangan penyakit dan cuaca ekstrim, serta berpenampilan lebih baik, kulit berminyak, bulu lembut, mata cerah berseri. Jangan lupa sediakan air minum sebanyak 40 – 60 liter setiap ekor, setiap hari agar metabolisme ternak ruminansia semakin lancar.

No comments: